Idul Adha: Momentum Memperkuat Keimanan dan Menumbuhkan Rasa Syukur melalui Ibadah Kurban.

Hari ini kita berkumpul dalam majelis Jumat yang penuh berkah, tidak lama lagi kita akan menyambut hari raya Idul Adha, yang menjadi momentum luar biasa untuk memperkuat keimanan dan menumbuhkan rasa syukur kita kepada Allah SWT. Melalui ibadah kurban, kita diajak meneladani keteladanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ‘alaihimassalam yang menunjukkan pengorbanan dan ketaatan tanpa batas kepada Allah.

Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk meneladani mereka dan menjadikan ibadah kita sebagai sarana mendekatkan diri kepada-Nya.

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِذَبْحِ الْأُضْحِيَّةِ. وَبَلَغَنَا إِلَى هٰذَا الْيَوْمِ مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ ذُوْ رَحْمَةٍ وَاسِعَةٍ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ تُرْجَى مِنْهُ الشَّفَاعَةُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الرَّحْمَةِ، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ ذَوِي الْعُقُوْلِ السَّلِيْمَةِ، صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، أَمَّا بَعْدُ   عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ : لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ

Ma’asyiral Muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,

Ibadah qurban merupakan salah satu ibadah yang paling mulia dan agung di sisi Allah SWT. Ibadah ini mengajarkan kita arti pengorbanan, keikhlasan, dan kepedulian sosial. Allah SWT memerintahkan kita dalam surat Al-Kawtsar ayat 2:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Artinya: “Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.”

Ini adalah perintah langsung dari Allah agar kita melaksanakan ibadah qurban dengan penuh ketulusan.

Rasulullah ﷺ juga mencontohkan betapa pentingnya ibadah ini. Beliau sendiri menyembelih hewan kurban dengan tangannya, sebagai bentuk kepedulian dan kesungguhan dalam beribadah. Dalam sebuah hadits disebutkan:

"مَن ذَبَحَ نَفْسًا فَلْيُحْسِنْ الذَّبْحَ، وَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ."

(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Artinya, kita harus melaksanakan penyembelihan dengan cara yang baik dan penuh rasa kasih sayang, menunjukkan bahwa ibadah qurban tidak hanya sekadar menyembelih, tetapi juga bagaimana kita menjaga etika dan kepedulian terhadap makhluk.

Selain itu, ibadah qurban memiliki makna sosial yang sangat besar. Daging qurban dibagikan kepada fakir miskin, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan, sehingga mempererat ukhuwah dan solidaritas dalam masyarakat. Dengan berkurban, kita membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir dan egoisme.

Allah SWT berfirman:

لَنْ يَنَالَ اللّٰهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْ

Artinya :“Daging-daging hewan qurban itu tidak sampai kepada Allah, begitu juga darahnya, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah takwa kalian.” (QS. Al-Hajj: 37)

Ini mengingatkan kita bahwa esensi dari ibadah qurban adalah meningkatkan ketakwaan dan keimanan, bukan sekadar bentuk fisik penyembelihan.Mari kita jadikan momentum Idul Adha untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas ibadah, dan mempererat silaturahmi.

Ma’asyiral Muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,

Keikhlasan adalah kunci utama dalam beribadah, termasuk dalam berkurban. Rasulullah ﷺ bersabda :

"إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى."

(HR. Bukhari dan Muslim)

Artinya, segala amal tergantung niatnya. Oleh karena itu, sebelum kita melaksanakan ibadah qurban, marilah kita perbaharui niat kita agar benar-benar lillahi ta’ala, semata-mata untuk mencari ridha Allah.

Selain itu, sunnah Rasulullah ﷺ mengajarkan agar kita menjaga diri, seperti tidak memotong rambut dan kuku sejak 1 Dzulhijjah hingga hari penyembelihan, sebagai bentuk penghormatan terhadap ibadah ini.

Pelaksanaan penyembelihan hewan qurban dimulai setelah salat Id hingga tanggal 13 Dzulhijjah (hari tasyriq). Dianjurkan untuk ikut menyaksikan bahkan menyembelih sendiri hewannya agar kita merasakan langsung nilai pengorbanan dan ikhlas dalam berkurban.

Ibadah qurban juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah titipan dari Allah, dan kita harus mau berbagi dengan sesama, terutama mereka yang kurang beruntung. Mari kita jadikan momen ini sebagai sarana memperkuat rasa syukur atas nikmat Allah dan menumbuhkan kepedulian sosial, agar kita menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi lingkungan.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ   أَمَّا بَعْدُ، فَأُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللّٰهِ عَزَّ وَجَلَّ وَاتَّقُوا اللهَ تَعَالَى فِي هَذَا الْيَوْمِ الْعَظِيمِ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الطَّيِّبِيْنَ، وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ، أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الصَّالحينَ   اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ، اللّٰهُمَّ اجْعَلْ عِيدَنَا هَذَا سَعَادَةً وَتَلاَحُمًا، وَمَسَرَّةً وَتَرَاحُمًا، وَزِدْنَا فِيهِ طُمَأْنِينَةً وَأُلْفَةً، وَهَنَاءً وَمَحَبَّةً، وَأَعِدْهُ عَلَيْنَا بِالْخَيْرِ وَالرَّحَمَاتِ، وَالْيُمْنِ وَالْبَرَكَاتِ، اللّٰهُمَّ اجْعَلِ الْمَوَدَّةَ شِيمَتَنَا، وَبَذْلَ الْخَيْرِ لِلنَّاسِ دَأْبَنَا، اللّٰهُمَّ أَدِمِ السَّعَادَةَ عَلَى وَطَنِنَا، وَانْشُرِ الْبَهْجَةَ فِي بُيُوتِنَا، وَاحْفَظْنَا فِي أَهْلِينَا وَأَرْحَامِنَا، وَأَكْرِمْنَا بِكَرَمِكَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ مَعَ الْأَبْرَارِ، يَا عَزِيزُ يَا غَفَّارُ   عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ، وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، عِيْدٌ سَعِيْدٌ وَكُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ

---

Penulis : Suhendra