
SMA Unggulan Al-Mizan Gelar Workshop Guru Motivator
Peran guru menjadi seorang motivator dan
inspirator bagi anak didik sangatlah penting. Sebab, mereka membutuhkan dua hal
tersebut untuk bekal masa depan. Menjadi guru yang bisa memotivasi dan
menginspirasi niscaya memiliki hubungan abadi dengan para murid karena mereka
senantiasa terkenang motivasi dan inspirasi dari Sang Guru.
Demikian
arahan Dr. Cand. H. Heri Kuswara, M.Kom Dosen Universitas Bina Sarana
Informatika (BSI) dalam Workshop Guru Motivator yang diikuti oleh 25 Guru SMA
Unggulan Al-Mizan bertempat di aula meetingroom,
Kamis (22/4).
“Namun yang
lebih penting adalah peran guru atau pendidik. Guru harus memperkaya informasi
melalui literasi media, literasi dasar, literasi teknologi, literasi
perpustakaan dan literasi visual” ujarnya.
Bagi Wakil
Sekretaris LPTU Jabar ini, guru selain sebagai transmitter of knowledge (penyampai ilmu pengetahuan), juga seorang
fasilitator. Jadi, bukan memonopoli ilmu sekaligus mendominasi kelas”,
jelasnya.
Dalam
kesempatan tersebut, Kang Heri, yang biasa disapa, meminta para guru agar
selalu mengikuti perubahan dan menggunakan cara-cara baru dalam memotivasi
siswa dalam belajar sehingga siswa memiliki kecakapan Abad 21 yang
mengintegrasikan antara kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta
penguasaan terhadap TIK.
Sementara
itu, Kepala SMA Unggulan Al-Mizan, HM. Zaenal Muhyidin mengungkapkan bahwa
kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang akan terus dilakukan oleh SMA agar para
Guru berperan sebagai pendorong untuk menggerakkan siswa supaya semangat
belajar sehingga dapat memiliki prestasi belajar.
“Sekarang
siswa belajar secara daring sehingga menjadi kurang aktif dalam menyampaikan
aspirasi dan pemikirannya, sehingga dapat mengakibatkan pembelajaran yang
menjenuhkan”, tandasnya.
Sebagai
Ketua Pelaksana Kegiatan, Herawati Aries Utami, mengutarakan sangat senang dan
bahagia acara ini dapat berjalan lancar dan sukses.
Hadir pula
pada kegiatan tersebut Ade Duryawan, S.Pd. yang mengisi materi “Kiat-kiat
Membuat Berita dan Praktik Membuat Berita”. (Nur Aeni Rimayah)